Jumat, 12 April 2019

MODEL-MODEL KOMUNIKASI


MAKALAH
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
 






Disusun Oleh:

Krinus Mayau

Mata Kuliah              : Sosiologi Komunikai
  Dosen Pengampu       : Josina Riruma, M.Th
  Prodi                            : Komunikasi Kristen





  









INSTITUT INJIL INDONESIA

KOTA WISATA BATU, NOVEMBER 2016








 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

         Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa terdapat banyak ragam model komunikasi di Indonesia maupun diluar indonesia.  Setiap penjuru nusantara memiliki gaya komunikasi dengan ciri khas tersendiri. Hal ini terjadi karena bahasa daerah turut mempengaruhi perkembangan  model komunikasi Indonesia. Keberagaman gaya komunikasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia akan tetapi terjadi secara global. Sebagai contoh bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional memiliki banyak gaya. Misalnya, United Kingdom style, United States style, Australian style.

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara     efektif     dalam Effendy (1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?[1] Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai    jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
Ø  Komunikator (siapa yang mengatakan?)
Ø  Pesan (mengatakan apa?)
Ø  Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
Ø  Komunikan (kepada siapa?)
Ø  Efek (dengan dampak/efek apa?).

B. RUMUSAN MASALAH

1.      Pengertian komunikasi
2.      Pengertian model komunikasi
3.      Fungsi dan model komunikasi
4.      Macam-macam model komunikasi
5.      Hambatan dalam model  komunikasi 


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.[2] Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.[3]

B. PENGERTIAN MODEL KOMUNIKASI

Model Komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.[4] David Crystal dalam bukunya A Dictionary of Linguistics Phonetics kerap memodelkan komunikasi melalui definisi, komunikasi terjadi ketika informasi yang sama maksudnya dipahami oleh pengirim dan penerima. Sedangkan Edmondson dan Burquest mengatakan bahwa bahasa sebagai alat komunikasi berisi jenis-jenis kode yang dikomunikasikan melalui suatu proses encoding suatu konsep yang akan disandi balik melalui proses decoding.[5]

C. FUNGSI DAN MODEL KOMUNIKASI

Menurut Gorden Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa ada tiga fungsi model komunikasi yang pertama melukiskan proses komunikasi, kedua, menunjukkan hubungan visual, dan ketiga, membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunkasi. [6]

D. MACAM-MACAM MODEL KOMUNIKASI

Terdapat ratusan model-model komunikasi yang telah di buat para pakar. Kekhasan suatu model komunikasi juga dipengaruhi oleh latar belakang keilmuan (pembuat) model tersebut, paradigm yang digunakan, kondisi teknologis, dan semangat zaman yang melengkapinya. Dibawah ini model-model komunikasi yang sangat popular.

1)      Model S-R

Model Stimulus respons (S - R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristic. Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus – respons. Model ini menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi reaksi yang sangat sederhana. Model S-R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses, khususnya yang berkenaan dengan factor manusia. Secara implisit ada asumsi dalam model S-R ini bahwa perilaku (respons) manusia dapat diramalkan. Ringkasnya, komunikasi dianggap statis, manusia dianggap berprilaku karena kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemampuan bebasnya. Model ini lebih sesuai bila diterapkan pada sistem pengendalian suhu udara alih-alih pada prilaku manusia. [7]

2)      Model Lasswell

Model komnikasi ini, merupakann ungkapan verbal yakni who (siapa), say what (apa yang dikatakan ), In Which Channel (salauran komunikasi), To Whom (kepada siapa), With What Effect? (unsure pengaruh).model ini kemukakan oleh Harolld laswel tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat dan merupakan model komunikasi yang paling tua tetapi masih digunakan orang untuk tujuan tertentu. [8]

3)      Model Shannon dan Weaver

Salah satu model awal komunikasi dikemukakan Claude Shannon dan Warren Weaver dalam buku The Mathematical Theory of Communication. Model ini menjelaskan bahwa komunikasi merupakan informasi sebagai pesan ditransmisikan dalam bentuk pesan kepada penerima (reciever) untuk mencapai tujuan komunikasi tertentu yang dalam prosesnya memliki kemungkinan terjadinya noise atau gangguan Model Shannon dan Weaver ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model itu melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran kepada seorang penerima yang menyandi balik atau mencipta ulang pesan tersebut. Dengan kata lain, model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver). Dalam percakapan, sumber informasi ini adalah otak, transmitternya adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata terucapkan), yang ditransmisikan lewat udara (sebagai saluran). Penerima (reciever), yakni mekanisme pendengaran, melakukan operasi sebaliknya yang dilakukan transmitter dengan merekonstruksi dari sinyal, sasaran (destination) adalah (otak) orang yang tujuan pesan itu.
           Model Shannon dan Weaver dapat diterapkan kepada konteks-konteks komunkasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi public atau komunikasi massa. Sayangnya model ini juga memberikan gambaran yang parsial mengenai proses komunikasi. Komunikasi dipandang sebagai fenomena statis dan satu arah dan juga tidak ada konsep umpan balik atau transaksi yang terjadi dalam penyandian dan penyandian balik dalam model tersebut.[9]

4)      Model Gerbner

Model dari Gebner lebih kompleks dibandingkan model dari Shannon dan Weaver, namun masih menggunakan kerangka model proses linier. Kelebihan model Gerbner dibandingkan milik Shannon dan Weaver ada dua, yaitu modelnya menghubungkan pesan dengan realitas dan konteks (about) sehingga membuat kita bisa mendekati pertanyaan mengenai persepsi dan makna, dan model ini memandang proses komunikasi terdiri dari dua dimensi berbeda, dimensi persepsi atau penerimaan, dan dimensi komunikasi atau alat dan kontrol. [10]

5)      Model Berlo

Sebuah model lain yang di kenal luas adalah model model David K. Berlo, yang ia kemukakan pada tahun 1960. Model ini di kenal dengan model SMCR, kepanjangan dari Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Bagaimana dikemukakan Berlo, sumber adalah pihak yang yang menciptakan pesan, baik seseorang ataupun suatu kelompok. Pesan adalah terjemahan gagasan kedalam suatu kode simbolik, seperti bahasa atau isyarat, saluran adalah medium yang membawa pesan dan penerima adalah orang yang menjadi sasaran komunikasi. [11]
           Dalam situasi tatap muka, kelompok kecil dan komunikasi public (pidato), saluran komunikasinya adalah udara yang menyalurkan gelombang suara. Dalam komunikasi massa terdapat banyak saluran televisi, radio dan lain sebagainya. Model Berlo juga melukiskan beberapa faktor pribadi yang mempengaruhi proses komunikasi : proses keterampilan berkomunikasi, pengetahuan system sosial dan lingkungan budaya sumber dan penerima. Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor: keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, system sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Salah satu kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi public atau komunikasi massa namun juga komunikasi antar pribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis.

E.     HAMBATAN DALAM MODEL KOMUNIKASI
         Hambatan dalam model komunikasi adalah sesuatu masalah yang menjadi faktor penghambat jalannya proses model komunikasi.  Hambatan itu bisa melalui dengan alat yang digunakan dalam prosesnya jalannya model komunikasi.  Hambatan-hambatan itu antara lain sebagai berikut:

1.      Hambatan fisik

Hambatan fisik dapat mengganggu model komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dll. Misalnya :gangguan kesehatan,gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

2.      Hambatan semantik

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.[12]

3.      Hambatan psikologis

Hambatan spikologis sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya: perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.[13]



PENUTUP          

A.    KESIMPULAN

Dari pokok pembahasan makalah ini, maka Tim penulis menarik kesimpulan antara         lain:
ü  Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
ü  Menurut Gorden Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa ada tiga fungsi model komunikasi
·         melukiskan proses komunikasi
·          menunjukkan hubungan visual
·         membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunkasi.



[1] http://prabunusantara.blogspot.co.id/2014/02/makalah-teknik-komunikasi-dan.html
[2] Ruben Brent D dan Lea P Stewart. Communication and Human Behavior. United States: Allyn and Bacon (2006)hlm  37
[3] Komala, Lukiati Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung:Widya Padjadjaran.(2009)hlm 45
[4] Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 5. 
[5] Alo Liliweri, Komunikasi Serba ada Serba Makna (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), hlm. 78. 
[6] Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 131. 
                [7] Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remajarosdakarya, 2005). Hlm. 134. 
                [8] Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remajarosdakarya, 2005). Hlm  136
[9] Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remajarosdakarya, 2005). Hlm  143-150 
[10] John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 40 
[11] Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remajarosdakarya, 2005). Hlm 137
[12] Suryani. , Komunikasi Terapeutik:Teori dan Praktik . Jakarta : 2005. Hlm 27
[13] https://hestuningikrarini.wordpress.com/2014/12/02/definisi-proses-dan-hambatan-komunikasi/