Minggu, 06 Desember 2020

Adat Kebdayaan Orang Papua Ada adalah keunikan suku

 

ADAT KEBIASAAN SUKU AMUNGME

DI TIMIKA PAPUA

 

Adat Cara Pembuatan Api

         Adat dan kebiasaan suku Amungme sama dengan pegunungan lainnya dari pembuatan api menggunakan rotan ,bambu hutan dan menggunakan sebatang kayu yang dipotong dan dibelah setengah dan kayu  tersebut dikeringkan,  jika kayu tersebut masi mentah. Nama kayu itu diberi nama dalam bahasa daerahnya Tomani sedangkan yang rotan itu diberi nama hagan. kayu yang dipakai juga kayu khusus.

         Proses pembatan apinya adalah kumpulkan daun-daun kering yang dapat bisa memnyalah. Daun-dan tersebut dibawa dan Tomani dan Hagan itu sepotong kayu diinjak kanan dan kiri lalu tarik berbalasbalasan sampai keluar asap dan tali tersebut putus sendiri dan menghasilkan Api siap membakar.

 

 Adat Cara Masak 

         Kebiasaan kami orang Papua mempunya cara masak yang unik di wariskan oleh nenek moyang. Di namakan dengan Bakar Batu, bakar batu merpakan budaya orang Papua yang sudah diwariskan hingga sampai saat ini. sebelum adanya moderanisasi terjadi kebiasaan ini ada samapai sekaang, karena budaya bakar batu merupakan hal yang harus dilestarikan tidak boleh lupakan atau dihilangkan. Bagi orang Papua satu kali Bakar Batu saja bisa memberi makan kepada ribuan orang.

        Proses bakar batu sebagai berikut: pertama, laki-laki kumpulkan kayu bakar dan batu sebanyaknya, sedangkan perempuan mencari daun-daun utuk alas sebanyaknya. seprti daun pisang dan lain sebagainya. lalu memersiapakan makanan yang untuk dimasak. langkah kedua,  bikin kolan yang bulat dan sebagian laki-laki menyusun batu dan membuat kayu segi empat dan alaskan beberapa kayu bersar dan susun kayu diatas sampai secukupnya dan yang paling atas kasi naik batu secupnya sesuai dengan kayu bakar yang dibuat. lalu nyalakan api hingga kayu dibakar habis dan batu-batu itu menjadi panas.

       Yang ketiga, masukan daun-daun yang sudah siapkan itu kedalam kolam dan susun rapi dan beberapa lapis dan langsung maskan sayur dan batu yang sdah panas itu dibungkus menggunakan daun dan masukan dalam sayur dan semua masakan disi dalam kolam sampai penuh dan diatas tutup daun sisah sampai rapi dan tidak ada kelihatan sayur.di luar tutup dengan batu-batu yang tidak panas. lalu tunggu sampai 1 jam kemudian dibuka tutupan dan keluarkan batu-batu semua dan pada akhirnya dibagikan dan dinikmati semua orang.

 

Adat Perkawinan

         Di Indonesia mempnya berbagai kultu dan yang menadi kebiasaan hingga sampai saat ini. Ada bebera suku juga yang sudah menghilang perlahan-lahan karena melihat perkembangan golobal yang begitu siknifikan. demikian juga dengan Ada Perkawinan suku Papua secara khusus bagian Pegunungan. Namun pegunungan Papua juga mempuyai ciri khas yang berbeda-beda tetapi ini saya ingin menjelaskan adat perkawinan suku Damal dan suku Amungme yang mendiami di Timika hingga samapai dnggan Puncak Papua. Harta perkawinan yang ditetapkan ialah, babi 15 ekor dan Eral Into (Kuli Bia). Jika seseorang tidak membayar Kuli Bia maka suatu saat perempuan itu melahirkan seoranng perempuan maka yang mendapatkan maskawin bukan hanya orang tua namun juga dari keluarga mamanya. Tepi kebiasaan ini sudah tidak ada lagi karena sekarang hidup di era-digitaliasi sehingga semua serba uang.