Rabu, 14 Oktober 2015

adat dan kebiasaan suku amungme



ADAT KEBIASAAN SUKU AMUNGME DI TIMIKA PAPUA


Adat Dan Kebiasaan
 Adat dan kebiasaan suku amungme sama dengan pegunungan lainnya dari pembuatan api menggunakan rotan ,bambu hutan dan kayu kusus yaitu(emil_kamil) kayu lainnya bisa juga namun yang paling tepat yaitu emil_kamil.
 segi memasaknya,seperti bakar batu,harta perkawinan yang ditetapkan ialah, Babi 15 ekor dan kulit biak ,uang rupiah paling rendah 50 juta dan paling tinggi 100 juta rupiah,menerima tamu dari kampung lain atau ,suku lain biasanya dengan terhormat secara adat barapen dan makan bersama. Pakaian adat mereka adalah koteka dari buah labu dan tawar dari kulit kayu serta bentuk lainnya,namun zaman ini sudah mengenal perkembangan teknologi maka di kota tidak menggunakan pakaian adat ,tetapi dikampung masih menggunakannya.
Alat senjata yang digunakan dari suku Amungme adalah panah (mangi) , tongkat (putol),tombak (kowang)dan kampak batu(pop me ),kali ini alat tradisi senjata ini di gunakan untuk berburu,perhiasan saat pesta-pesta adat dan juga digunakan saat perang.
Tempat penginapan suku ini Zaman purbalisasi mereka tidur di dalam goa batu(kela are) rumah merekaberbentuk honai(hitongoi) ,kebiasaan mereka honai ada dua yaitu per keluaraga harus memiliki satu honai perempuan dan sekumpulan laki-laki membentuk satu honai lalaki.


 Rumah Adat

Rumah adat suku amungme Adalah Honai. Honai merupakan rumah adat yang unik. Atapnya terbuat dari alang-alang dan dindingnya terbuat dari kayu-kayu tertentu yang bisa bertahan hingga puluhan tahun lamanya. Bentuknya pun bundar. dalam satu  dusun ada ada beberapa alat dapu, alat-alat masak, dan juga pakayan nadat luas ruangan tidak seperti kamar tapi hanya satu tamu. yang tenganya dibuat tempat api dengan baik tanam kayu empat namanya "Mbitang" yang dibuta dai kayu tertentu yang baik,dan lurus. 

Mata Pencaharian Suku Amungme 

Mata pencaharian suku amungme adalah bercocok tanam/pekebun , berburu ,peternakan. Keunikan suku Amungme adalah dari mata pencahariannya dengan cara bercocok tanam. Kopi merupakan hasil yang cukup memuaskan, bukan hanya untuk dikonsumsi masyarakat, melainkan kopi ini diproduksi ke berbagai daerah dan menambah penghasil masyarakat. Suku Amungme di Kabupaten

Masa Pencarian
warga dari suku Amungme memilki mata pencaharian berburu, meskipun berburu bukanlah mata pencaharian utama (pokok) diamungsa. Selain dilakukan sebagai mata pencaharian, berburu juga dilakukan segai hobi atau kegemaran warga Amungme Hal ini membuat berburu menjadi salah satu sistem mata pencaharian hidup yang cukup diperhitungkan.
Adapun beberapa hewan yang menjadi mangsa buruan suku Amungme adalah,  babi hutan, kuskus, biawak,burung kasuari,mambruk,kaka tua dan buaya. Hewan-hewan ini dilakukan di hutan sekunder, dibekas-bekas ladang yang sudah ditinggalkan, di tepi sungai dan juga di hutan rimba primer. Perburuan pun dilakuakn dengan menggunakan senjata sederhana, seperti tombak, parang, panah, tongkat, dan alat tradisional lainnya yang berupa perangkap. Cara berburu yang paling terkenal di suku Amungme  adalah berburu dengan cara membawa anjing ke hutan , dengan anjing bisa dapat dengan cepat hasil berburunya

.Beternak adalah aspek lain dari ekonomi suku Amungme kabupaten mimika, Papua yang terkait dengan sistem keuangan. Tujuan utama bukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri terhadap daging, tetapi untuk memperoleh uang kulit kerang atau alat tukar Suku Amungme yang dikenal dengan istilah epam.
Pembagian peran dalam keluarga Suku Amungme memosisikan kaum wanita yang mengurusi hewan ternaknya. Namun seorang pria juga dapat mengerjakannya, kebunnya bagi pria yang tidak mempunyai istri, ibu, atau saudara perempuan diperbolehkan mengurusi hewan ternak sendiri. Sementara bagi para jejaka sering menganggap diri mereka tidak layak untuk mengurusi hewan ternak.
Masyarakat Suku Amungme kebanyakan menjadikan babi sebagai hewan ternak. Karena dalam pemeliharaan babi paling menguntungkan bagi masyarakat yang berekonomi lemah , pada saat pesta adat ,peresmian bangunan apa saja , mereka wajib  membawa per orang perekor babi. Dalam pesta adat . pada saat memelihara babi mereka menempatkan dalam kandang, dan juga tidak di tempat yang dipagari. Mereka membiarkan babi ternak berkeliaran dan mencari makan di sekitar halaman rumah sampai waktunya mereka menjual/pesta adat dan sebagainya.

2.5 Tari Dan  Music

  (weitak alan borat) dan bernyanyi saat semalaman di honai antara pria dan wanita saling membalas sambil membagi harta milik wanita pria dan sebaliknya pria pada wanita( tem ) serta harmoni music(pingkol) saat subu di honai lelaki dan seruling (waau) saat tertentu dengan menggunakan bambu hutan  primer
  Tarian adat suku amungme adalah tari suanggi ,goyang secara putar lingkaran ada pula sepertiseka namun membentuk segi empat secara buka-tutup


Perhiasan mereka secara umum sangat unik dan penting bagi masyarakat pegunungan tengah dalam adat dan tradisinya berupa pakaian adat sepertinya koteka,tawar,bulu kasuari,sayap urib,galung,bunga anggrek,gelang , gigi babi,serta noken papua buatan kulit kayu.

perhiasan adat ada bebagai cara yang dibuat dari kayu dengan pisau dan kapak menghiasan dengan tangan membuat patungatau gamabr.



2 komentar: